Kabalitbang: Balitbang Harus Lebih Peka terhadap Isu-Isu Hangat

Label: ,

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus lebih proaktif dan terdepan dalam melakukan penelitian dengan kepekaaan terhadap isu-isu yang hangat (burning issues). Demikian salah satu pesan Kepala Balitbang Kemdikbud, Khairil Anwar Notodiputro, didampingi Kepala Pusat Penelitian Kebijakan (Puslitjak), Bambang Indriyanto, saat memberi pengarahan pada pembukaan Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian Puslitjak Balitbang Kemdikbud di Bogor, Rabu (31/10).
Menurut Khairil, Kegiatan Seminar Nasional harus menjadi salah satu program unggulan para peneliti, baik yang ada di Puslitjak Balitbang maupun Jaringan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Jarlitbangda). Dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian kebijakan, kegiatan ini dapat dipakai sebagai bahan untuk merumuskan beberapa opsi/saran kebijakan di bidang pendidikan.
Seminar merupakan cara efektif dalam memberikan masukan konstruktif dalam mengemas ide-ide terkini melalui tukar informasi (sharing). Penyempurnaan hasil-hasil penelitian pun akan lebih berkualitas dan memiliki nilai jual tinggi. 
Untuk itu, melalui seminar hasil-hasil penelitian ini, peserta diajak untuk berpartisipasi aktif dan memanfaatkan forum ini untuk membahas isu-isu strategis hasil-hasil penelitian bidang pendidikan. Selain itu, dapat juga menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam penyusunan rancangan kebijakan pendidikan untuk menunjang terwujudnya pilar kebijakan Kemdikbud, yaitu Pemerataaan dan Perluasan Akses, Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing, serta Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik.
Pilar kebijakan Kemdikbud ini memiliki makna bahwa Kemdikbud harus mampu memberikan layanan terbaik dalam bidang pendidikan bagi bangsa dan negara kita dan pencitraan mutu positif bagi bangsa-bangsa lain di dunia.
Kepala Sekolah dan Pengurus Komite
Saat ini, Kemdikbud akan dan telah melakukan beberapa kebijakan antara lain terkait dengan pendidikan karakter, peningkatan kompetensi guru, revisi peraturan perundang-undangan pendidikan, perubahan kurikulum, pendidikan menengah, dan upaya menangani kekerasan (bullying). Idealnya, Puslitjak Balitbang sebagai garda paling depan Kemdikbud cepat tanggap dan siap berkontribusi terhadap kebijakan Kemdikbud melalui hasil-hasil penelitan/kajian singkat terhadap rencana atau kebijakan yang telah dilaksanakan.
Saat ini juga, Kemdikbud sedang menggodok revisi kurikulum untuk pendidikan dasar, menengah dan tinggi, di mana akan ada perubahan orientasi, yaitu adanya penyederhanaan kurikulum, karena beban kurikulum saat ini dinilai berat, guru terbebani untuk mengejar target kurikulum. Akibatnya, guru tidak cukup waktu untuk melaksanakan tugas sesuai dengan target yang ditetapkan. Rencananya perubahan kurikulum ini berkemungkinan besar akan mulai diimplementasikan pada Juni 2013.
Acara  seminar dihadiri 150 orang peserta terdiri dari para peneliti dan perekayasa dari Balitbang, perguruan tinggi, lembaga penelitian pemerintah dan swasta/lembaga swadaya masyarakat dalam bidang pendidikan serta pemerhati pendidikan dan pakar pendidikan yang merupakan bagian dari jaringan penelitian (jarlit) di  tingkat provinsi, kabupaten dan kota.(EH) 
Sumber : http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/787